dadiwongenomblikenasobud

Posts Tagged ‘iri’

Puasa Kembalikan Modal Hidup (2)

In Celotehan, Kajian Kitab, Kultur, Peristiwa on 9 September 2008 at 1:04 am

Harga diri (Muru’ah) sebagai modal hidup, maksud loh?

Harga diri rakyat dimana harga diri pemimpin?

Siapa yang membangkitkan? pemimpin, atau kita sendiri?

MODAL hidup rohani yang ketiga selain akal dan agama, menurut ahli ushul fiqh seperti ditulis di berbagai kitab ushul adalah harga diri atau murua’ah atau wibawa.

Dalam penjelasan kyai saya, orang yang tdak berwibawa minimal dimata keluarga, maka disarankan untuk meneliti mur’ah apa saja yang dilanggarnya. Sebaliknya, orang-orang yang mampu menahan diri dari berbagai godaan orang ini memiliki benteng kepercayaan diri dan tentunya menjadi berwibawa karenanya.

Pertanyaanya ada apa dengan harga diri itu dan dimana posisi harga diri kita selama ini. Saya tidak bermaksud meniru psikolog tetapi sekedar meniru kontemplasi Kang Zal yang superberat, sejauhmana harga diri kita di mata manusia dan tentu saja di hadapan Tuhan.

Untuk membahas itu, ada baiknya saya ungkapkan sebuah peristiwa yang kerap terjadi terkait masalah harga diri. Saya teringat ketika sebuah Keluarga yang saya kenal dulu, setiap hari cek-cok melulu. Ada saja masalah yang dicuatkan. Kalau tidak dari isterinya, ya dari anak-anaknya. “Bapak ini gimana sih, bego amat segitu saja tidak bisa.” ada lagi umpatan dari anaknya, “Pak kenapa bengong saja, cepat bawa ini” begitulah raungan suara dari keluarga yang terlihat kurang harmonis itu terdengar hingga ke beberapa rumah sebelahnya.

Orang-orang menjadi jamak, si bapak yang dimaksud ini orangnya terlihat kalem dan tidak pernah melawan umpatan dan makian dari isteri dan anak-anaknya. Masalahnya apakah dalam hal ini si isteri sudah kurang ajar karena berani membentak suaminya begitupula sang anak meniru tingkah polah ibunya? Apakah fenomena ini menjadi wajar manakala kebebasan berpendapat juga merambah dalam struktur formal seperti rumah tangga.

Ternyata, kasus ini tidak saja menimpa tetangga saya, di tempat kawan karib sayapun kejadian ini mirip. Kalau sinetron memang sehari-hari bisa ditemui kasus-kasus seperti judul: “suami takut isteri”. Kesimpulan saya sementara mengatakan bahwa sang suami tidak berwibawa di depan keluarga atau harga dirinya turun di mata isteri dan anak-anaknya.

***
Read the rest of this entry »

Puasa Kembalikan Modal Hidup (1)

In Celotehan, Kajian Kitab on 5 September 2008 at 1:51 am

Modal Hidup, maksud loh?

Marah-marah kok lucu sih bisa gandengan hidung?

Marah-marah kok lucu sih bisa gandengan hidung?

Maksud saya, dalam hidup itu ada modal yang melatarbelakangi eksistensi manusia dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam sebuah ungkapan ulama salah satu modal hidup manusia itu adalah Akal dan Agama. Namun katanya, akal dan agama yang jadi modal itu bisa jebol dan lama-lama terkikis habis. Seperti juga dalam berbisnis yang bangkrut itu karena tidak ada lagi modal yang bisa digoyang.

Bahwa modal menjadi penopang hidup itu biasa. Namun ternyata bukan saja modal hidup di dunia, bahkan modal yang akan diceritakan ini sebagai penopang dunia dan akherat: Akal, Agama dan harga diri. Ketiganya menjadi taruhan manusia apakah mampu mempertahankan atau tidak. Nah bagaimana modal-modal itu bisa bertahan dan apakah puasa mampu mengembelikannya?

Read the rest of this entry »