dadiwongenomblikenasobud

Archive for November, 2007|Monthly archive page

Menguak Tradisi Berkah

In Amanat, Bahasa, Dunia Pesantren, Kajian Kitab on 30 November 2007 at 8:57 pm

WARNING: Postingan ini cukup panjang; terlalu berbau pesantren. Banyak huruf hijaiyahnya. Tulisan ini jawaban atas pertanyaan seorang alumni Buntet di sebuah kota nun jauh di sana. Karena jawabanya panjang belum sempat mengedit. Jadi masih apa adanya. Maksud hati mau meneruskan postingan tentang Satanic Strategy tapi gagal, karena kerjaan utak-atik kabel hari ini begitu melelahkan. Hingga ada bahasan poligami yang menarik dari Kang Edo belum sempat dinikmati (bukan poligaminya tapi tulisannya).

——————————————————————————

Sebetulnya saya tidak mengerti tentang berkah, barokah atau keberkahan. Meskipun ngendon di pesantren cukup lama; tapi karena lebih banyak molor dari pada mulurnya dan banyakan males kalau ngaji kitab, ya begini nih akibatnya. Ditanya tentang berkah nyaho.com jawabanya. Tapi meski nyahoo.com tulisan ini bisa diarsipkan.. (stop menghabiskan benwidth orang saja.. ayo kembali ke topik, maaf kawan stressing kerjaan hari benar2 menguras cairan tubuh 🙂 ).

Read the rest of this entry »

Syetan Juga Bermanfaat

In Kajian Kitab, Peristiwa, Supranatural on 29 November 2007 at 12:13 am

WARNING…!

Postingan kali ini rada-rada sok moralis, tapi bukan dari Asthabrata . Tulisanpun panjang. Saya bermaksud hanya untuk bersilaturahmi biar rezekinya banyak dan berdiskusi. Tidak bermaksud mengajak untuk mengaji. Jadi postingan ini agaknya gak enak dibacanya, silakan diclose. Kalau nekad ya monggo. Tulisan ini hanya teoritis bukan pengalaman pribadi biar jadi selebritis…

Artinya: “Tidaklah sia-sia Tuhan menciptakan segala sesuatu” (Al Qur’an)

Benarkah syetan itu bermanfaat bagi manusia; bukankah Tuhan menciptakan syetan sebagai musuh yang nyata; dan bukankah Tuhan memerintahkan manusia agar menjauhinya; Sebab pekerjaan syetan adalah menggoda manusia secaraa profesional. Termasuk ngeblog inipun diharamkan karena sytenkah?

Hampir 24 jam mereka terus-menerus merongrong manusia termasuk aktivitas dakwah agar melupa­kan Tuhan dan berusaha membuat kegelapan di dalam hati­nya. Pekerjan syetan baru berhenti manakala manusia telah meninggalkan dunia sebab mereka memiliki cita-cita yang kuat yaitu mencari teman sebanyak-banyaknya di neraka dari golongan jin dan manusia. Lalu apakah sisi manfaat dari syetan.

Kita mengetahui bahwa kedudukan manusia akan mening­kat derajatnya (maqamnya) semata-mata karena mampu melewati rintangan hawa nafsu dan godaan syetan. Sebalik­nya, manusia pun bisa menduduki derajat yang paling rendah bahkan lebih rendah daripada binatang dengan sebab syetan.

Singkatnya, keberadaan syetan boleh jadi harus disyukuri bagi orang-orang yang menuju Tuhan. Sebab tanpa gangguan dan godaan mereka manusia tidak akan meningkat derajatnya di sisi Tuhan sebagaimana keduduk­an para malaikat di sisi Tuhan tidak naik dan turun derajatnya sebab golongan malaikat tidak digoda oleh syetan.

Read the rest of this entry »

Gara-gara Rem Blong Celaka Berkali-kali

In Celotehan, Inspirasi, Pendapat on 28 November 2007 at 1:37 pm

REM MOBIL BLONG = Celaka satu kali
REM NAFSU BLONG = Celaka berkali-kali

Tak bisa dibayangkan, jika rem mobil/motor blong, mobil akan jungkir balik dan susah dikendalikan. Tapi itukan celakanya cuma sekali. Tapi ditakuti para pengendara. Nah, bagaimana jika rem blong ini menimpa pada kendaraan jiwa kita, apakah juga jungkir balik?

Rem diciptakan dengan teknologi yang paling mutakhir. Ada yang menggunakan sistem hidrolik ada pula dengan sistem cakram. Kesemuanya ini diciptakan untuk disesuaikan dengan kendaraan berbagai jenis. Suatu teknologi lahir untuk memberi manfaat dan kenyamanan para pengendara. Dengan demikian teknologi rem diciptakan sebagai bentuk keamanan dan keselamatan.

Read the rest of this entry »

Kroyokan tidak Selamanya Jelek

In Celotehan, Inspirasi, Pendapat on 26 November 2007 at 8:48 pm

Padi Rojo LeleMENJADI bijak seseorang, ada yang mengatakan tidak harus tua. Artinya, sedari mudapun bisa. Banyak sudah memberikan teori misalnya seorang Profesor ahli SDM Sjafri Mangkuprawira mengemukakan 11 point menjadi bijak. Ada pula yang hanya 5 cara menjadi bijak. Tapi pikiran nyeleneh saya mulai kambuh lagi, loh mengapa tidak belajar dari padi-gabah untuk menjadi bijak sana dan bijak sini. 🙂 Sehingga jika jadi pemimpin muda sekalipun, kesalahan pemimpin bisa dihindari.

Namanya pikiran aneh, tidak perlu dihiraukan tapi cukup waspadai keanehannya. Begini saat saya melihat penggilan padi, proses penggilingan itu kira-kira sebagai berikut:

Penggilingan padiPadi gabah itu kan sebelum menjadi beras dia digiling terlebih dahulu dalam mesin. Coba bayangkan jika yang digiling itu hanya satu gabah, kan tidak mungkin. Karenanya, proses gabah menjadi beras itu meski bergerombolan. Mula-mula masuk di cerobong wadah, kemudian gabah-gabah itu bersama-sama saling menggencet diri mereka masing-masing. Baru pekerjaan genjet-menggenjet dalam ruangan mesin gilingan itu selesai, berasa yang sudah bersih putih mengkilap dan wangi itu keluar dengan bebas dan diap untuk dilahap.

Read the rest of this entry »

Kalau Cuma Angan Terbang Saja Kalau Berani

In Celotehan, Peristiwa on 25 November 2007 at 10:24 pm

Kalau cuma angan angan , terbang saja sendiri kalau berani LAYANG-LAYANG bisa terbang, angan-angan juga bisa. Hanya saja angan bisa terbang tanpa tali kendali. Dampaknya, jika layang-layang meski terbang bisa terkendali, kalau angan-angan hanya bisa melayang tapi entah kemana.

Bahwa “sebab” berdampak pada “akibat” itu sudah mafhum. Ibarat air mengalir di kran, ia akan muncrat sesuai kapasitas volumenya. Demikian juga arus listrik lemah dan kuat; oksigen dalam tubuh atau intesitas cahaya, semuanya terpola dari logika tadi. Karena itu, sangat aneh, jika orang teriak-teriak pada “akibat” tapi “sebabnya” tidak dihiraukan.

Betapa banyaknya orang bunuh diri (akibat), hanya karena kalah saingan dengan ‘cem-ceman’ yang pinter mesem (sebab). Betapa banyak orang beringas dan membunuh (akibat) hanya karena uang recehan (sebab). Tidak jarang pula orang tiba-tiba melejit bak gunung kekayaanya (akibat), hanya karena tanda tangan cuma dua detik (sebab). Bahkan orang dikejar deadline untuk sukses justru gara-gara ‘kecanduan’, suksesnya malah melayang jauh.

Tapi sebaliknya seperti dalam kitab-kitab klasik (ulama salaf), gara-gara menyiksa kucing (sebab), seorang wanita dimasukkan ke neraka; atau karena memberi minum anjing yang kehausan (sebab) si saudagar masuk syurga (akibat). Ada lagi, hanya karena menolong mengambilkan pecut seekor kuda (sebab), si pemuda diberi uang yang sangat banyak oleh Imam As syafii’ ra. (akibat).

Read the rest of this entry »

Loh, Inikan Nikmatnya Mati

In Keajaiban, Pengalaman Rohani, Peristiwa on 23 November 2007 at 3:46 pm

Banyak jalan orang menuju mati. Sebab kematian adalah “jalan tol” yang melintas alam dunia dan alam berikutnya. Meski beda definisi mati antara ahli hukum (agama) dan dokter, yang jelas kematian itu bermacam ragamnya: ada yang menyakitkan, ada yang terkesan mati bunuh diri dan adapula yang mati enak via euthanasia.

Kamis kemarin, Josua jatuh dari lantai 12 di UNIKA Atmajaya Jakarta. Ada pula yang sekaligus rombongan ratusan ribu mati tersapu angin Topan Sidr di Bangladesh yang jumlah korbannya hampir sama dengan korban tsunami di Aceh. Akibat gempa bumi pun ribuan sekaligus meninggal di Yogyakarta tahun kemarin.

Jika siang kemarin Jhosua meninggal tragis, malam tadi, sekitar pukul 22.00 WIB dinihari, Fayumni, saudara dekat saya, remaja kalem dan baik hati ini, meninggal dengan mengenaskan: motor menabrak trotoar lalu terpental bersama temannya di tengah jalan, kemudian diduga tertabrak oleh kendaraan yang melaju kencang.

Read the rest of this entry »

Yang tak Ngerti Politik ke Laut aja…

In Kultur, Pendapat, Politik on 20 November 2007 at 4:54 pm

Begitu semangatnya para petualang (pelaku) politik di kehidupan bumi ini tentu saja membawa sebuah kepentingan: berkuasa/menguasai. Tentu saja kuasa-menguasai itu untuk sebuah eksistensi dalam hidup di dunia.

Ya demikianlah jika kita ingin berkuasa di bumi, maka politik atau taktik atau strategi mestilah menjadi bagian dari hidup ini. Namun jika Anda tidak tertarik dengan itu (politi dkk), maka bisa jadi Anda tidak mementingkan kehidupan di dunia ini. Sebab itu berarti Anda mengutamakan kehidupan akherat. Bukankah kehidupan akherat tidak perlu rekayasa, melainkan kejujuran, apa adanya, dan tidak ada istilah lain di hati lain di mulut.

Sebuah contoh bangsa Yahudi mampu menguasai perekonomian dunia. Karena mereka mampu mengamalkan ilmu strategi, ilmu tipu-menipu, ilmu memperdayakan dan ilmu tak-tik “berperang” melawan hegemoni lain.

Read the rest of this entry »

Mudahnya Menuai “Hakekat”

In Celotehan, Pendapat on 17 November 2007 at 11:12 am

Nyammmm! Segarnya es krimmmmADA kesan bahwa mendapatkan hakekat dari suatu perjalanan si hamba menuju Tuhan, merupakan pekerjaan yang sulit. Bahkan melelahkan. Apakah benar sarinya ibadah adalah hakekat itu sendiri. Dalam bahasa lain, apakah dengan menjalani ajaran syariat yang diwariskan dan diajarkan para Nabi otomatis memperoleh hakekat sekaligus?

Itulah hal yang mengganjal pikiran aneh saya yang selama ini mengedepankan cara beribadah sebagai bagian dari ritual (tarekat). Sebagai hamba yang doif (lemah) tentunya ingin memperoleh suatu hakekat sebagai bagian dari upaya menuju padaNya. Namun kendala di sana-sini banyak yang menggelayuti dan memberati langkah itu. Lantas pikiran aneh itu berterori bahwa hakekat itu semudah menikmati es krim!

Read the rest of this entry »

Antara Syariat Syekh Siti Jenar & Wali Lainnya

In Kajian Kitab, Pengalaman Rohani, Supranatural, Tokoh on 15 November 2007 at 11:07 pm

Terinspirasi oleh Tulisan Danalingga yang menarik tentang masalah Syahadat Siti Jenar yang dikaitkan dengan merebaknya aliran sesat. Tulisan ini sequel dari tulisan sebelumnya.

MENUJU Tuhan rupanya menjadi hal yang terus menerus diupayakan para hamba pencinta. Dalam ajaran agama, banyak cara dan jalan yang ditempuh oleh para ulama (rohaniwan) mengajarkan pada kita. Salah satu contoh di dalam ajaran Islam mengenal istilah adalah gerakan batin (hake­kat).

Semisal yang dica­nangkan oleh Al Hallaj dan diterus­kan oleh Syekh Siti Jenar di Indonesia. Wali ini tidak dimasukan dalam ling­kungan atau anggota Wali Sanga. Mungkin kare­na sistem dan metodanya tidak sama. Tetapi gene­rasinya terus berkem­bang hingga kini. Tidak mengetahui di mana shalatnya.

Di samping itu ada banyak jenis gerakan selain Syekh Siti Jenar yang dica­nang­kan oleh para Wali (songo). Dianta­ranya adalah thareqat. Pertanyaanya, apa­kah gerakan tarekat yang dicanang­kan para wali itu masuk dalam kategori syareat atau gerakan hakekat?

Islam lahir didahului oleh hakekat baru kemudian syareat. Buktinya Nabi saw lama bertahannuts (bermalam) di gua Hira. Beliau menghabiskan malam-malam­nya di sana untuk beribadah dengan mengabdikan diri kepada Allah swt. Beberapa malam kemu­dian, turun­lah wahyu pertama. Di sinilah syareat mulai dibentuk untuk umatnya.

Namun pada giliran periode berikutnya, muncul gerakan yang mirip hakekat yang diajarkan oleh Al Hallaj yang cukup bertentangan dengan syareat pada umum­nya. Beratus tahun kemu­dian hadir pula di Indonesia. Pelopor­nya adalah Syekh Siti Jenar.

Gerakan ini cukup berhasil membawa para pengi­kutnya untuk terus mengupayakan gerak­an ini berkembang. Entah bagai­ma­na, akhirnya syareat yang biasanya dianut oleh masyarakat umum tiba-tiba tidak lagi menjadi fokus utama dalam beri­badah kepada Allah. Yang hadir dan ramai di anut oleh masyarakat adalah sejenis hakekat. Di antara yang kerap dibicarakan orang adalah ung­kapan “eling”. Atau “manungaling kaula Gusti”. Semacam penyadaran akan penya­tuan antara hamba dengan Tuhannya.

Konon ajaran itu masuk dalam kategori hakekat. Adapun syareat­nya tidak seperti para penganut Islam biasanya. Atau barang­kali tidak ada syareat sama sekali. Sean­dainya pun ada syareat, maka dipastikan sangat berbeda dengan para pemegang rukun Islam pada umumnya.

Ajaran Syekh Siti Jenar, salah satunya, menurut salah satu pembimbing tarekat, adalah gera­kan shalat di atas daun. Generasinya hingga kinipun ma­sih mem­praktek­kannya. Selembar daun di­po­tong dan digelar sebagai sajadahnya lalu melak­sanakan shalat di atas daun itu di per­muka­an air.

Read the rest of this entry »

Adu Pengalaman Rohani

In Ibadah, Pengalaman Rohani, Supranatural on 14 November 2007 at 2:42 pm

Salah satu ajaran nabi palsu atau komunitas baru yang bertentangan dengan Nabi versi kitab-kitab suci agama-agama dunia adalah ajaran yang melawan inti ajarannya. Contoh dalam agama Islam, pengalaman rohani Nabi Muhammad saw adalah Shalat. Namun bagi nabi palsu, shalat adalah ajaran yang tidak wajib diikuti dan dilaksanakan.

Sebuah agama, pastilah ada ritualitas tertentu sebagai bentuk hubungan spesial antara si makhluq dengan Penciptanya. Jika agama kemudian tidak memiliki ritualitas, tentu diragukan sebagai sebuah agama. Di samping itu, adanya kitab suci sebagai wahyu merupakan syarat mutlak sebuah agama itu berdiri. Kitab suci inilah yang menjadi titik sentral ajaran yang harus dipedomani.

Salat dalam agama Islam, sebagai salah satu inti ajaran yang sangat mudah dan singkat dalam mempelajarinya. Namun kemdian digugat oleh para penyebar ajaran-ajaran baru. Misalnya yang baru-baru ini dipegang oleh Ahmad Mushadeq dan kawan-kawan serta Lia Aminudin dan komunitasnya.

Menurut kedua aliran baru itu, shalat tidaklah diwajibkan. Adanya pernyataan itu, sangat masuk akal dan didukung oleh sebuah pengalaman rohani yang didapatnya. Misalnya Ahmad Mushodiq mendapatkan ajarannya hasil dari berkhlawat (menyepi) selama 40 hari. Demikian juga yang terjadi pada Lia Aminudin juga pada aliran-aliran baru lainnya.

Shalat yang mula-mula diperintahkan Allah pada Nabi Muhammad saw adalah hasil dari pengalaman rohani berupa peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Peristiwa ini didukung oleh fakta-fakta yang sangat kuat (shahih) oleh para sahabat-sahabat Nabi yang terpercaya hingga dibukukan dalam buku-buku hadits.

Pada perkembangan selanjutnya, ajaran hasil dari pengalaman rohani Nabi ini dilaksanakan sebagai sebuah kepatuhan seorang hamba kepada Penciptanya. Namun kemudian entah bagaimana banyak yang menentang dan berusaha menghilangkan ajaran Nabi ini. Penentangan ini pun didukung oleh pengalaman rohani juga.

Read the rest of this entry »